Pantai Siung terletak di sebuah wilayah terpencil di Kabupaten Gunung Kidul, tepatnya sebelah selatan kecamatan Tepus. Jaraknya sekitar 70 km dari pusat kota Yogyakarta, atau sekitar 2 jam perjalanan. Menjangkau pantai ini dengan sepeda motor atau mobil menjadi pilihan banyak orang, Untuk menuju Pantai Siung, sebaiknya Anda menggunakan kendaraan pribadi atau bisa juga dengan menyewa mobil karena tidak ada angkutan umum yang dapat mencapai lokasi pantai ini. Kondisi jalan menuju Pantai Siung sudah beraspal cukup baik, namun penuh tikungan dan tanjakan.

obyek wisata pantai gunungkidul wonosari yogyakarta


Akses
Jalur Yogyakarta - Wonosari yang berlanjut ke Jalur Wonosari - Baron dan Baron - Tepus adalah jalur yang paling mudah diakses, jalan telah diaspal mulus dan sempurna. Jalur lain melalui Yogyakarta - Imogiri - Gunung Kidul memiliki tantangan yang lebih berat karena banyak jalan yang berlubang, sementara jalur Wonogiri - Gunung Kidul terlalu jauh bila ditempuh dari kota Yogyakarta.

Retribusi
Untuk masuk ke Pantai Siung Anda akan dikenakan biaya sebesar 7.500 Rupiah dan biaya parkir untuk kendaraan bermotor sekitar 2.000 Rupiah. Harga ini bisa berubah sewaktu-waktu tergantung dari kebijakan pengelola. Fasilitas yang terdapat di pantai ini terbilang standar, seperti toilet, tempat parkir, dan warung yang menjual makanan dan minuman. Belum ada fasilitas penginapan di sini. Bagi Anda yang ingin menginap, sebaiknya membawa tenda dan berkemah di camping ground yang ada di balik tebing.

panjat tebing kegiatan di pantai siung gunung kidul


Fasilitas lain juga mendukung kegiatan panjat tebing adalah ground camp yang berada di sebelah timur pantai. Di ground camp ini, tenda-tenda bisa didirikan dan acara api unggun bisa digelar untuk melewatkan malam. Syarat menggunakannya hanya satu, tidak merusak lingkungan dan mengganggu habitat penyu, seperti tertulis dalam sebuah papan peringatan yang terdapat di ground camp yang juga bisa digunakan bagi yang sekedar ingin bermalam.

Tak jauh dari ground camp, terdapat sebuah rumah panggung kayu yang bisa dimanfaatkan sebagai base camp, sebuah pilihan selain mendirikan tenda. Ukuran base camp cukup besar, cukup untuk 10 - 15 orang. Bentuk rumah panggung membuat mata semakin leluasa menikmati keeksotikan pantai. Cukup dengan berbicara pada warga setempat, mungkin dengan disertai beberapa rupiah, base camp ini sudah bisa digunakan untuk bermalam.
Saat malam atau kala sepi pengunjung, sekelompok kera ekor panjang akan turun dari puncak tebing karang menuju pantai. Kera ekor panjang yang kini makin langka masih banyak dijumpai di pantai ini. Keberadaan kera ekor panjang ini mungkin juga menjadi salah satu alasan mengapa batu karang yang menjadi dasar penamaan dipadankan bentuknya dengan gigi kera, bukan jenis hewan lainnya.

Salah satu pemandangan di Pantai Siung yang menonjol adalah batu-batu karang berukuran raksasa yang terbentang di timur dan barat pantai. Adanya batu karang ini ternyata memiliki peranan penting sebagai asal muasal penamaan pantai ini.



Bebatuan karang berukuran raksasa ini letaknya agak menjorok ke laut, jika dilihat dari kejauhan bentuknya menjadi seperti gigi kera atau Siung Wanara. Hal ini diutarakan oleh seorang sesepuh yang mendiami lokasi ini yang bernama Wastoyo. Sehingga pantai ini disebut sebagai Pantai Siung.

Di tahun 1989, batu karang berukuran raksasa ini juga memiliki peranan penting bagi para pendaki. Di tahun tersebut, terdapat komunitas pecinta alam dari Jepang yang memanfaatkan karang-karang raksasa ini sebagai lokasi panjat tebing. Saat ini, pemerintahan Yogyakarta mencoba untuk mengembangkan potensi wisata di Pantai Siung.
Kota Yogyakarta

Kota Yogyakarta

Kota Yogyakarta merupakan portal media online Yogyakarta. Mengulas berbagai sisi menarik dan menampilkan beragam informasi seputar kota Yogyakarta.

Post A Comment:

0 comments: